Apakah Hukum Qishash
Bertentangan dengan Akal dan Naluri Manusia ?
Sebagian
golongan telah mengkritik hukum-hukum Islam tanpa perenungan terlebih dahulu,
dan khususnya tentang masalah hukum qishash, mereka ramai melontarkan
berbagai kecaman dan sanggahan. Mereka mengatakan :
a. Sebenarnya,
kejahatan yang telah dilakukan oleh seorang pembunuh tidak lebih dari sebuah
kejahatan yang hanya menghilangkan nyawa seorang manusia. Akan tetapi, ketika
kamu melakukan qishash terhadapnya, kamu malah mengulangi perbuatan yang
sama sekali lagi.
b. Qishash
tidak lebih dari sebuah balas dendam dan kekerasan hati. Sifat tercela ini
harus dihilangkan dari kalangan masyarakat dengan memberikan pendidikan yang
benar. Sementara itu, para pendukung qishash, setiap hari malah memberikan
ruh baru kepada sifat tercela ini. Yaitu, balas dendam.
c. Membunuh
manusia bukan merupakan sebuah dosa yang dilakukan oleh orang-orang biasa yang
berada dalam keadaan sehat. Sudah tentu, dari sisi psikologi, seorang pembunuh
pastilah orang yang mengidap penyakit kejiwaan yang membutuhkan pertolongan
pengobatan dan penyembuhan. Sementara itu, qishash tidak akan pernah
bisa mengobati penyakit semacam ini.
d.
Masalah-masalah yang berkaitan dengan sistem kemasyarakatan haruslah
disesuaikan dengan perkembangan masyarakat yang ada. Oleh karena itu, sebuah
hukum yang telah diterapkan pada seribu empat ratus tahun yang lalu tidak
mungkin bisa diterapkan pada sistem masyarakat yang ada saat ini.
e. Apakah
tidak lebih baik, sebagai pengganti dari qishash, kita penjarakan saja
para pelaku pembunuhan ini. Kemudian, kita berlakukan kerja paksa untuk
memanfaatkan mereka sehingga menghasilkan keuntungan bagi masyarakat. Dengan
demikian, selain masyarakat akan terjaga dari kejahatan mereka, keberadaan
mereka pun —paling tidak— akan memberikan manfaat pula bagi masyarakat.
Hal-hal di
atas adalah ringkasan dari kecaman yang mereka lontarkan dalam persoalan qishash. Dengan
memperhatikan ayat-ayat qishash yang ada di dalam Al-Qur’an secara
cermat, maka jawaban dari persoalan ini akan menjadi jelas.
Karena,
menyingkirkan para pembejat dan orang-orang perusak merupakan metode yang
paling efektif untuk tercapainya pertumbuhan dan kesempurnaan masyarakat. Dalam
hal ini, qishash merupakan sebuah jaminan kehidupan untuk kelestarian
sebuah komunitas. Mungkin karena itulah qishash ditanamkan di dalam
naluri manusia.
0 comments:
Post a Comment