Katak beracun adalah katak yang berwarna-warni tapi berbahaya. Mereka
menghasilkan zat melalui kulit mereka yang dapat membunuh hewan lain,
termasuk manusia.
Katak ini hidup di hutan hujan di Amerika Selatan,
dari Nikaragua hingga Peru dan Brasil. Beberapa penduduk asli di Amerika
Selatan menggunakan racun dari katak ini untuk melapisi ujung anak
panah mereka.
Kebanyakan katak beracun sangat kecil. Ukurannya berkisar sekitar 0,5
inci (1,2 cm) hingga 2,6 inci (6,5 cm). Mereka biasanya sangat
berwarna-warni. Warna-warna cerah mereka berfungsu untuk memperingatkan
hewan lain agar menjauh dari mereka. Warna katak beracun biasanya merah,
oranye, kuning, dan biru, bahkan terang dan hijau pada latar belakang
hitam atau gelap.
Semua katak beracun menghasilkan racun melalui kulit mereka; Namun,
sebagian besar tidak berbahaya bagi manusia atau hewan lain. Racun dari
katak beracun berbeda. Dalam beberapa kasus, sejumlah kecil racun,
kira-kira seukuran beberapa butir garam, dapat membunuh orang dewasa.
Para ilmuwan berpikir bahwa katak ini tidak menghasilkan racun pada
mereka sendiri. Sebaliknya, katak mendapatkan racun dengan memakan
kumbang, mangsa utama mereka. Ketika katak beracun dipelihara di kebun
binatang atau laboratorium dan tidak diberi makan kumbang, mereka tidak
menghasilkan racun kuat.
Katak beracun jantan dan betina sama-sama membesarkan katak muda.
Setelah betina meletakkan telur, ia seringkali akan meninggalkannya.
Pejantan tetap tinggal untuk menjaga sarang, meskipun pada beberapa
spesies betina juga tetap tinggal.
Ketika berudu menetas, induk akan
membiarkan mereka berenang atau merangkak naik ke punggungnya. Induk
kemudian akan membawa berudu-berudu ke perairan terdekat (seperti aliran
air, kolam, atau lubang pohon). Di sana, berudu akan meluncur turun
dari punggung induk mereka dan masuk ke dalam air untuk terus berkembang
hingga dewasa.
0 comments:
Post a Comment